Selasa, 05 Januari 2016



Talmud
Talmud adalah salah satu kitab dari agama Yahudi. Agama yahudi sendiri tidak mempercayai kitab perjanjian baru sebagai kitab suci. Sebaliknya, selain dari kitab  taurat,  mereka masih mengakui kesucian beberapa kitab yaitu, talmud dan protokol-prtokol pendeta Zionis. Talmud sendiri adalah suatu tafsiran tentang kitab suci yang pertma, yaitu Taurat. Tafsiran itu juga dari guru-guru taurat dari masa ke masa. Talmud juga bisa dikatan tentang ensiklopedia tentang hukum peradaban kemanusiaan dan ketuhanan. Kandungannya lebih banyak berwujud khayal dari pada kenyataan dan kejadian yang sebenarnya tentang kehidupan kebangsaan umat yahudi ribuan tahun yang lalu. Sebagaimana yang diakui Jewish Historical Museum di Amsterdam, negri Belanda, merupakan kumpulan dari komentar-komentar dan tambahan-tambahan terhadap hokum Taurat.
Orang Yahudi mengakui adanya dua macam Talmud, yaitu Talmud Palestina atau Talmud Yerusalem dan Talmud Babilonia. Yang pertama tersusun ketika pendeta-pendeta Yerussalem menetap di Palestina, kemudia yang kedua tersusun pada saat mereka berada dalam pembuangan yaitu di Babil. Dengan tanpa memperdebatkan bagaimana asal-usul sejarah terbentuknya kedua Talmud tersebut, umat Yahudi mengakui bahwa kedua-duanya sebagai kitab suci yang diturunkan dari langit dan kedudukan disamakan dengan Taurat. Mereka mengatakan bahwasannya YeHoVah memberikan kitab Taurat pada Musa di bukit Tursina sebagai bentuk tulisan, dan disamping itu juga memeberikan Talmud dalam bentuk lisan kepada Musa.
Intisari Talmud sendiri terdiri dari lima bagian. Bagian pertama berisi sejarah tentang:
1.      Qabil dan Habil sampai runtuhnya Babilonia
2.      Kelahiran Ibrahim sampai kehancuran Sodom dan Gomorah
3.      Masa kelahiran Ishaq sampai perang chechem
4.      Kebesaran Yusuf hingga pengangkatannya menjadi pejabat tinggi Mesir
5.      Kebesaran Yusuf dan kedatangan Ya’qub ke Mesir
6.      Kematian Ya’qub dan putra-putranya Musa keluar dari Mesir
Bagian kedua berisi contoh tafsiran-tafsiran kitab
1.      Keluar dari Mesir
2.      Hukuman-hukuman tuhan
3.      Musa meninggal dunia
4.      Buku Esther
5.      Raja Sulaeman yang bijaksana
Bagian ketiga berisi riwayat para rahib atau rabbi, ajaran-ajaran mereka dan kejadian-kejadian dalam hidup mereka. Bagian keempat peribadatan dan fatwa-fatwa para rabbi, legenda dan lain-lain. Bagian kelima berisi hukum perdata dan hukum pidana.


Jurnalistik: membuka cakrawala pradaban

Dalam melakukan sesuatu hal haruslah didasari dengan ketertarikan, usaha, tekun, dan keseriusan. Seperti halnya dalam menekuni bidang jurnalistik ini. Pandanganku tentang jurnalistik adalah sebuah karya tulis yang mempunyai fungsi sebagai penjemput informasi, mengungkap sejarah, mengikis kebodohan, dan masih banyak lagi.
Awalnya yang cuma hobi jadi angan untuk cita-cita kedepannya. Seiringnya waktu tidak disadari bahwa aku telah melebur dalam ranah jurnalistik. Dari situ kita bisa mengeksplore apa yang emang perlu diangkat ntuk bahasan publik. Selain bisa menghasilkan karya kita juga bisa sekalian adventure untuk menambah wawasan.
Tidak hanya hal tersebut yang membuatku bertahan pada jurnalistik. Namun karna salud pada zaman Rasulullah SAW pun sudah terjadi salah satu hal pokok dalam jurnalistik. Seperti halnya dahulu sahabat telah melakukan fungsi kewartawanannya, diantaranya dengan memeberitakan mengenai diri pribadi Nabi, dan tidak berlebih-lebihan dalam memberitakan kejadian di zaman nabi terutama jika menyangkut langsung kegiatan Rasulullah baik perbuatan maupun perkataan beliau.
Bahkan di dalam al-Qur’an juga terdapat surat yang apabila dilihat secara eksplisit memerintah untuk bisa menulis. Seperti yang terdapat di dalam QS Al-Alaq: 1-5 yang bisa di ambil substansi dalam ayat tersebut dalam tafsir al-Maraghi menyebut bahwa ayat inilah yang mengubah suatu bangsa yang sangat rendah menjadi bangsa yang paling mulia dengan perantara menulis. Tidak bisa kita bayangkan apabila tidak ada tulisan, tentu ilmu pengetahuan tak akan terekam, sejarah tak kan bisa dipelajari dan lain-lainnya. Sedangkan dalam QS. Al-Qalam: 1, yang mana menurut Thantawi dalam bukunya Suf Kasman ini menyebutkan sumpah Allah dengan tiga hal tinta, qalam, dan tulisan. Allah tidak pernah bersumpah, kecuali dengan hal-hal yang agung. Jadi lewat tiga sumpah itu, kebodohan dapat dikikis dan peradaban dapat ditegagkan. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa manfaat jurnalistik yaitu mengikis kebodohan dan menegakkan peradaban yang maju.
Dari tulisan awal sampai akhir ini lah yang membuatku semakin tertarik dengan jurnalistik, dengan banyak keberagaman dan mempunyai manfaat yang tinggi bagi melebarnya cakrawala peradaban dengan melihat, mengaman, menginformasikan, dan menulis.


BELAJAR DARI SANG PENGHAFAL

Dari dulu hingga sekarang sudah tidak asing lagi dengan penghafal Al-Qur’an. Bagaimana manfaat, dan kegunaannya sendiri, bahkan dengan hanya membaca sudah banyak manfaat yang bisa kita peroleh. Salah satunya membaca satu huruf saja sudah mendapatkan sepuluh pahala kebajikan. (HR Imam Tirmidzi), Apalagi jika ditambahkan dengan mau menghafal.
Diluar sana, lebih-lebih di pesantren tahfidz banyak orang yang hanya menghabiskan waktunya untuk menghafal Al-Qur’an, maka dari itu patut kita ketahui terlebih dulu apa manfaat dari menghafal Al-Qur’an itu. Disebutkan dalam QS: Al-Hijr ayat 9, bahwasannya sesungguhnya kami-Lah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya atau menjaganya. Disebutkan pula pada Allah SWT yang akan memuliakan umat ini, dimana Dia telah menjadikan hati orang-orang yang shalih sebagai tempat pemeliharaan firman-firman-Nya dan dada-dada mereka sebagai mushaf untuk menjaga ayat-ayat-Nya. Allah SWT berfirman dalam salah satu hadits Qudsi: “Sesungguhnya Aku mengutusmu untuk menguji dirimu dan Aku menguji denganmu. Dan aku telah menurunkan sebuah kitab kepadamu, yang tidak akan luntur karena air, engkau membacanya di kala tidur maupun terjaga.” (HR Muslim, 4/2197 no: 2865) yang maksudnya bahwa al-Quran ini terjaga di dalam hati kaum muslimin, tidak disapa oleh kepunahan. Bahkan ia abadi sepanjang masa.
Melihat dari bagaimana indah makna dari menghafal ataupun membaca itu sendiri seharusnya kita sebagai generasi muda, alangkah baiknya jika tetap melestarikan keistiqomahhan membaca dan menjamah untuk mencoba menghafal. Membaca dan menghafal Al-Qur’an sendiri  termasuk pemanfaatan waktu yang bagus bagi kita, selain mendapat pahala yang tinggi dari Allah. Bisa juga digunakan sebagai penenang hati atau meditasi diri. Dibandingkan hanya memperhatikan fashion, gadget, dan shoping belaka. Bukan hanya itu, proses menghafal sendiri dapat digali dan dipelajari dengan menyenangkan, hinga sekarang sudah banyak anak-anak kecil yang sudah menghafal Al-Qur’an. Maka dari itu kita patut belajar banyak dari seorang penghafal bagimana cara istiqomah membaca dan menghafal di padatnya rutinitas setiap harinya.



Yuk ! Belajar Menutup Aurat

Bagi umat muslim kata aurat sudah taka sing lagi. Karna dalam agama islam menutup aurat adalah suatu kewajiban, yang disebut aurat sendiri adalah bagian tubuh wanita yang harus ditutupi dan dilindungi supaya tidak terlihat orang lain. Di dalam Al-Qur’an punsudah dijelaskan untuk menutup aurat. Namun pada masa sekarang masih saja banyak wanita yang masih memperlihatkan auratnya. Padahal semua itu termasuk perbuatan dosa.
Menutup aurat termasuk hal penting bagi wanita, salah satu kepentingan itu untuk tidak menumbuhkan hawa nafsu pada lain jenis, menjauhi perbuatan-perbuatan buruk, dan terhindar dari fitnah. Maka dari itu kita sebagai wanita muslim marilah kita tanamkan dari dini untuk menutup aurat dengan beberapa tips berikut :
1.      Tahu
Dalam hal ini kita lebih harus belajar terlebih dahulu, belajar tentang apa aurat itu, bagaimana, batas-batasannya, apa manfaatnya, dan semua yang bersangkutan dengan aurat itu. Karna sebelum melakukan itu harus tau ilmunya dulu.
2.      Sadar
Sadar juga sangat berpengaruh, karna itu salah satu tahapan awal untuk berfikir manfaat atau tidak sesuatu yang akan kita kerjakan. Lebih-lebih hal ini merupakan syariah. Jadi amat perlu dan penting untuk dilakukan sesempurna mungkin.
3.      Fungsi Cermin
Sebelum melakukan aktifitas keseharianmu, sempatkanlah bercermin sembari bicara dengan cermin, “sudahkah benar-benar menutup auratkah aku hari ini ?”.
4.      Malu
Malu merupakan kesadaran diri, jika kita wajib menjaga aurat kita agar tidak terjadi fitnah, dan menimbulkan hawa nafsu pada lawan jenis.
5.      Berteman
Teman juga berpengaruh pada setiap tingkah laku kita, entah dalam pergaulan, berpakaian dll. Maka dari itu haru pintar-pintar memilah dan memilih teman. Mencari teman yang sholehah dan bisa menyemangati dan menguatkan pendirian dalan proses menutup aurat.
6.      Banyak Manfaat
Wanita yang menutup aurat hakikatnya akan selamat jika keluar dari rumah, sudah tak merisaukan lagi mata-mata liar yang memandang.
Nah, berikut itulah tips mempermudah kita menutup aurat, masihkah kita mengeluarkan alasan-alasan untuk tidak menutup aurat, semoga dengan tips ini bias mempermudah kita menjadi di cintai Allah karna tingkah laku kita.